Minggu, 27 Mei 2018

Materi 22 Mei 2018

Objektif
Indikator
Tools
Result
Kelayalakan
Fasilitas aman/tidak
Observasi dan wawancara (kuesioner)
Aman/tidak aman
Keselamatan
Safety tools
Ada/tidak
Kenyamanan
Kebersihan lingkungan
Bersih/kotor
Keamanan
Pengawasan dari pengelola
Diawasi/tidak diawasi

Rabu, 14 Maret 2018

Lembaga Desa Wisata

Hallo guis, di malam yang sesunyi ini aku sendiri tiada yang menemani ini aku mau bahas betapa pentingnya peran kelembagaan pada suatu desa wisata.

Nah, daripada kepanjangan pembukaannya yuk langsung aja kita buka dan bongkar lebih luas lagi tentang peran kelembagaan ini.

Berdirinya suatu desa wisata harus memiliki pengurus yang akan mengelola jalannya operasional desa wisata. Peran kelembagaan ini sangat penting dan menjadi salah satu tonggak kesuksesan suatu desa wisata. Kelembagaan yang bisa diterapkan di desa wisata yaitu harus sesuai dengan konsep dan karakteristik dari desa wisata tersebut. Susunan kepengurusan yang paling dasar dan dapat mencakup semua aspek dalam suatu desa wisata, yaitu :

KETUA, posisi ini sangat penting bagi keberadaan pengurus desa wisata yang akan memimpin keberlangsungan suatu desa wisata dari awal berdiri. Seorang ketua harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar agar dapat memimpin setiap anggotanya dan selalu memberikan solusi dari setiap permasalahan yang bermunculaan.
SEKRETARIS, tugasnya ialah mencatat hasil musyawarah dan mengurus kegiatan surat-menyurat yang nantinya menjadi bukti arsip dari desa wisata tersebut.
BENDAHARA, berperan dalam bagian ini pengurus yang mengelola anggaran atau keuangan desa wisata. Pencatatan mengenai pemasukan dan pengeluaranpun harus jelas agar transparansi darimana keluar masuknya uang bisa dipertanggung jawabkan.
SEKSI KONSUMSI, keberadaan sesksi ini berfungsi untuk memebrikan fasilitas pelayanan makanan, minuman, snackinguntuk para wisatawan yang hadir dan menginap di desa wisata tersebut.
SEKSI REKREASI DAN KERAJINAN,tugasnya ialah bertanggung jawab padadaya tarik dan kegiatan wisata di sebuah desa wisata. Sementara untuk seksi kerajinan berfokus pada cindera mata khas dari daerah tersebut yang termasuk dalam atraksi wisata.
SEKSI KEBERSIHAN, untuk menjaga supaya lingkungan desa wisata menjadi nyaman baik bagi masyarakat loka maupun wisatawan, seksi ini sanagt dibutuhkan sekali. Karena dengan lingkungan yang bersih dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke desa tersebut
SEKSI KEAMANAN, seksi ini bertanggung jawab pada sistem keamanan dari desa wisata, mereka harus menjamin keamanan bagi wisatawan dari ancaman yang mungkin saja bisa terjadi.


Desa wisata yang sudah memiliki kelembagaan yang cukup baik adalah desa wisata Penglipuran, Bali. Sejak awal sebelum dijadikan desa wisata masyarakatnya sudah memiliki komitmen membangun desanya dengan konsep “Tri Mandala “  dan dalam kehidupan berkomitmen menjaga keseimbangan hidup untuk mencapai kedamaian berdasarkan konsep “Tri Hita Karana”. Dengan memegang teguh konsep tersebut pengembangan desanya menjadi lebih terarah dan sejak awal kesadaran masyarakat sudah tumbuh. Pembangunan desa wisata budaya Penglipuran diawali dengan semangat kelestarian budaya atau konservasi budaya sehingga dapat menjadi desa wisata yang sustainable. Pokdarwis dari desa wisata ini memiliki program jangka panjang, menengah dan pendek sebagai implementasi dari visi dan sapta pesona.

Desa wisata yang kelembagaannya kurang bagus yaitu desa Plajan, Jepara karena susunan kelembagaannnya kurang jelas. Masyarakat yang terlibat sangat sedikit di sisi lain pendidikan dari masyarakat yang tergolong kurang baik yang kebanyakan hanya lulus pada jenjang sekolah dasar. Sehingga masyarakat tidak memiliki ketrampilan yang bisa mengelola desa wisata ini dengan baik.

Selasa, 13 Maret 2018

Sedikit Cerita Desa wisata Ngringinan

Pada tanggal 10 Maret 2018 saya bersama teman satu angkatan D3 Kepariwisataan UGM mengadakan kuliah lapangan mengunjungi salah satu desa wisata di Bantul,  DIY yaitu desa wisata Ngringinan. Desa wisata Ngringinan sendiri belum begitu terkenal di Jogja karena desa wisata ini masih berkembang. Saya mendapat pengalaman menarik selama berkunjung kesana. Waktu pertana kami tiba di desa, banyak warga sekitat yang menyambut kedatangan kami dengan sangat hangat dan harmonis.  Senyum tulus keluar dari warga desa kepada setiap pendatang yang datang ke desa. 
Pertama kami di jelaskan terlebih dahulu oleh salah satu pengurus desa wisata Ngringinan yaitu Pak Kun mengenai seluk beluk desa wisata Ngringinan tersebut.  Setelah itu kami di arahkan untuk mengunjungi sebuah museum yaitu Museum Belanda. Museum tersebut menyimpan berbagai kenang kenangan atau peninggalan peninggalan jaman penjajahan belanda terutama di sekitar bantul.  Banyak koleksi benda, foto – foto yang menjelaskan tentang peristiwa masa lalu dan juga terdapat video dokumenter nya.  Hal yang sangat melegenda di desa wisata Ngringinan adalah Madumongso. Sebuah makanan dari ketan putih ini sangat melegenda dan menjadi komoditas utama produk dari desa wisata Ngringinan. Madumongso desa wisata ini memiliki ciri khas dan karakter yang kuat sehingga berbeda dengan Madumongso dari daerah yang lain. Jika wisatawan ingin mengetahui lebih lanjut tentang Madumongso maka mereka bisa mengikuti proses pembuatan Madumongso dari awal hingga selesai.
Beberapa paket yang bisa di ikuti wisatawan di desa wisata Ngringinan antata lain Membajak sawah, membatik,  membuat patung kayu dan lain sebagainya banyak yanh bisa di lakukan disana.
Terkahir, disana kami berkesempatan mengunjungi sebuah gereja yang mempunyai candi di kompleknya.  Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran ini di bangun dengan di prakarsai oleh dua orang belanda yaitu Joseph Smutzer dan Julius Smutzer pada tahun 1924. Gereja yang memiliki perpaduan arsitektur khas Eropa, Hindu, dan Jawa ini menyuguhkan suasana yang berbeda dari kebanyakan gereja seperti biasanya. Arsitektur khas eropa bisa di lihat dari patung -  patung khas Vatikan sedangkan budaya Hindu dan Jawanya bisa di lihat dari bentuk atap dari gereja yang sangat khas jawa, terdapat patung bunda maria dan yesusu yang menggunakan pakaian jawa. Disana terdapat sebuah candi yang di namai Candi Hati Kudus Yesus yanh didalam candi tersebut terdapat patung Yesus dengan menggunakan pakain jawa. Biasa para jemaat setelah selesai dari gereja mereka akan melanjutkan berdoa di depan candi dengan mengambil air suci di sebelah candi lalu berdoa dan saat akan selesai mereka akan masuk dan berdoa tepat di depan patung yesus di dalam candi lalu mereka akan membawa air suci yang sudah di doakan kembali ke rumah.
Saya merekomendasikan kepada kawan -  kawan untuk mengunjungi desa wisata Ngringinan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selasa, 06 Maret 2018

Kesenian Indonesia









Perwatakan Tokoh Wayang Semar sebagai Persamaan Watak Pribadi













Sumber :  http://wayangin.blogspot.co.id/2016/02/tokoh-wayang-dan-wataknya_6.html
Latar Belakang Wayang :
Dalam naskah Serat Kanda dikisahkan, penguasa kahyangan bernama Sanghyang Nurrasa memiliki dua orang putra bernama Sanghyang Tunggal dan Sanghyang Wenang. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang. Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yang bernama Batara Guru. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.
Dalam naskah Paramayoga dikisahkan, Sanghyang Tunggal adalah anak dari Sanghyang Wenang. Sanghyang Tunggal kemudian menikah dengan Dewi Rakti, seorang putri raja jin kepiting bernama Sanghyang Yuyut. Dari perkawinan itu lahir sebutir mustika berwujud telur yang kemudian berubah menjadi dua orang pria. Keduanya masing-masing diberi nama Ismaya untuk yang berkulit hitam, dan Manikmaya untuk yang berkulit putih. Ismaya merasa rendah diri sehingga membuat Sanghyang Tunggal kurang berkenan. Takhta kahyangan pun diwariskan kepada Manikmaya, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Ismaya hanya diberi kedudukan sebagai penguasa alam Sunyaruri, atau tempat tinggal golongan makhluk halus. Putra sulung Ismaya yang bernama Batara Wungkuham memiliki anak berbadan bulat bernama Janggan Smarasanta, atau disingkat Semar. Ia menjadi pengasuh keturunan Batara Guru yang bernama Resi Manumanasa dan berlanjut sampai ke anak-cucunya. Dalam keadaan istimewa, Ismaya dapat merasuki Semar sehingga Semar pun menjadi sosok yang sangat ditakuti, bahkan oleh para dewa sekalipun. Jadi menurut versi ini, Semar adalah cucu dari Ismaya.
Dalam naskah Purwakanda dikisahkan, Sanghyang Tunggal memiliki empat orang putra bernama Batara Puguh, Batara Punggung, Batara Manan, dan Batara Samba. Suatu hari terdengar kabar bahwa takhta kahyangan akan diwariskan kepada Samba. Hal ini membuat ketiga kakaknya merasa iri. Samba pun diculik dan disiksa hendak dibunuh. Namun perbuatan tersebut diketahui oleh ayah mereka. Sanghyang Tunggal pun mengutuk ketiga putranya tersebut menjadi buruk rupa. Puguh berganti nama menjadi Togog sedangkan Punggung menjadi Semar. Keduanya diturunkan ke dunia sebagai pengasuh keturunan Samba, yang kemudian bergelar Batara Guru. Sementara itu Manan mendapat pengampunan karena dirinya hanya ikut-ikutan saja. Manan kemudian bergelar Batara Narada dan diangkat sebagai penasihat Batara Guru.
Dalam naskah Purwacarita dikisahkan, Sanghyang Tunggal menikah dengan Dewi Rekatawati putra Sanghyang Rekatatama. Dari perkawinan itu lahir sebutir telur yang bercahaya. Sanghyang Tunggal dengan perasaan kesal membanting telur itu sehingga pecah menjadi tiga bagian, yaitu cangkang, putih, dan kuning telur. Ketiganya masing-masing menjelma menjadi laki-laki. Yang berasal dari cangkang diberi nama Antaga, yang berasal dari putih telur diberi nama Ismaya, sedangkan yang berasal dari kuningnya diberi nama Manikmaya. Pada suatu hari Antaga dan Ismaya berselisih karena masing-masing ingin menjadi pewaris takhta kahyangan. Keduanya pun mengadakan perlombaan menelan gunung. Antaga berusaha melahap gunung tersebut dengan sekali telan namun justru mengalami kecelakaan.
Mulutnya robek dan matanya melebar. Ismaya menggunakan cara lain, yaitu dengan memakan gunung tersebut sedikit demi sedikit. Setelah melewati bebarpa hari seluruh bagian gunung pun berpindah ke dalam tubuh Ismaya, namun tidak berhasil ia keluarkan. Akibatnya sejak saat itu Ismaya pun bertubuh bulat. Sanghyang Tunggal murka mengetahui ambisi dan keserakahan kedua putranya itu. Mereka pun dihukum menjadi pengasuh keturunan Manikmaya, yang kemudian diangkat sebagai raja kahyangan, bergelar Batara Guru. Antaga dan Ismaya pun turun ke dunia. Masing-masing memakai nama Togog dan Semar.
Keunikan dan Ke-Khas-an Wayang Petruk :
Semar memiliki bentuk fisik yang sangat unik, seolah-olah ia merupakan simbol penggambaran jagad raya. Tubuhnya yang bulat merupakan simbol dari bumi, tempat tinggal umat manusia dan makhluk lainnya. Semar selalu tersenyum, tetapi bermata sembab. Penggambaran ini sebagai simbol suka dan duka.
Wajahnya tua tetapi potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil, sebagai simbol tua dan muda. Ia berkelamin laki-laki, tetapi memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita. Ia penjelmaan dewa tetapi hidup sebagai rakyat jelata, sebagai simbol atasan dan bawahan.
Sikap dan Sifat yang mencerminkan saya :  
·         Rendah Hati
Semar merupakan salah satu tokoh wayang yang memiliki sifat seperti saya. Walau terlihat biasa saja tdan tidak perduli terhadap lingkungan sekitar, saya merasa bahwa saya adalah orang rendah hati dan apa adanya.
·         Mengasihi Sesama
Mengasihi sesame yang dimiliki oleh Semar menjadikans aya sadar bahwa saya memiliki sifat yang sama. Salah satu contohnya yaitu tetap merangkul teman yang sedang kesusahan. Hal tersebut saya lakukan kepada semua teman terdekat saya.
·         Raut Wajah Terlihat Manis
Sama hal nya dengan Semar, saya selalu memiliki wajah yang tenang dalam mengahdapi persoalan apapun. Hal ini tergambar jelas setiap saat kapanpun teman saya bertemu dengan saya.
Sumber :  



Minggu, 25 Februari 2018

DAMPAK PERKEMBANGAN INDUSTRI PARIWISATA PEDESAAN

Dunia pariwisata memang dikenal tiada habisnya atau tidak ada matinya. Semakin berkembangnya jaman maka semakin berkembanyanya pula industri pariwisata sehingga menimbulkan inovasi inovasi baru di bisang pariwisata. Salah satu contoh perkembangan duni paiwisata adalah semakin bertambahnya keberadaan desa wisata yang ada Indonesia. Saat ini desa wisata semakin berkembang dikarenakan banyaknya minat masyarakat atau wisatawan akan kunjungan wisata desa wisata. Perkembangan industri pariwisata khususnya di wilayah pedesaan atau sering disebut Desa Wisata menimbulkan dampak positif dan negatif menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek. Sosial, ekonomi, budaya, dan alam. Dampak positif dapat terlihat bahwa dari kegiatan pariwisata dan rekreasi di desa wisata mampu menghasilkan hal baru atau alternatif baru dalam bidang perekonomian masyarakat desa. Dapat membantu mengurangi ketidakseimbangan dalam pemerataan gender atau ketidakseimbangan lainnya. Berikut dampak – dampak berkembangnya desa wisata :

1. Sosial Ekonomi
Dampak Positif
- Memberikan pemasukan tambahan atau menambah lapangan pekerjaan bagi warga desa.
- Mencegah ketidakseimbangan sosial.
- Menambah kesempatan menambah populasi warga.
- Menggerakan komunitas kolektif warga.

Dampak Negatif
- Menambah pengeluaran kebutuhan.
- Permintaan yang musiman.
- Migrasi warga.
- Terjadi inflasi harga

2. Budaya
Dampak Positif
- Menjadikan warga lokal bangga dengan kebudyaan asli mereka.
- Melestarikan kebudayaan lokal.

Dampak Negatif
- Melunturkan nilai  - nilai budaya.
- Menghilangkan kesakralan budaya.

3. Alam
Dampak Positif
- Mampu memanfaatkan potensi alam sekitar.
- Menggerakan masyarakat untuk berkontribusi terhadap konservasi dan alam lingkungan.

Dampak Negatif
- Berpotensi merusak alam untuk kepentingan destinasi pariwisata.
- Pencemaran lingkungan dan polusi.
- Mengancam kontruksi bangunan bersejarah.

Minggu, 18 Februari 2018

RESUME MDW 4 : RURAL TOURISM AND RECREATION

Ragam Kegiatan dalam Rural Tourism atau Wisata Pedesaan dan Rekreasi

Rural Tourism atau wisata pedesaan merupakan jenis wisata yang bisa di lakukan oleh orang – orang yang merasa jenuh dengan kegiatan wisata di kota atau wisata yang glamour dan menjadi salah satu alternatif untuk meninggalkan penatnya kehidupan di kota. Wisata di desa memang lekat dengan anggapan dengan kegiatan seperti bertani, bercocok tanam, atau hal – hal yang berkaitan dengan alam. Hal tersebut memang tidak salah. Akan tetapi kegiatan wisata perdesaan mencakup segala aspek hal – hal yang terjadi di desa yang tidak terjadi di perkotaan.
Beragam kegiatan yang dapat dikelompokkan sebagai jenis dari wisata pedesaan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Touring
Kegiatan tour yang di lakukan dengan adanya pemandu wisata untuk menjelajahi alam. Kegiatan tour di desa antara lain seperti mendaki, menunggang jaran, berkeliling desa, berkeliling desa, wisata mobil caravan, dan bersepeda.
2. Kegiatan air
Kegiatan wisata yang di lakukan dengan rekreasi di air. Rekreasi air ini bisa dilakukan dengan santai dan menaantang adrenalin. Kegiatan air ini antara lain memancing, arung jeram, kegiatan di sungai,berenang.
3. Kegiatan di udara
Kegiatan rekreasi yang di lakukan atau di nikmati lewat udara dengan pemandangan yang menajubkan dari atas. Kegiatan udara antara lain wisata balon udara, paralayang.
4. Kegiatan olahraga
Kegiatan olahraga yang bisa di lakukan oleh wisatawan selain ber rekreasi akan tetapi juga bisa untuk menjaga kesehatan dengan memanfaatkan alam sekitar. Kegiatan olahraga antara lain Panjat tebing, sepak bola, berburu, bulu tangkis.
5. Aktivitas kebudayaan
Aktivitas kebudayaan di pariwisata desa yang meliputi sejarah, budaya, dan kegiatan warga sekitar. Jika kita ingin mengetahui tentang sejarah bisa datang ke museum atau mendatangi tokoh masyarakat sekitar. Kegiatan kebudayaan antara lain seperti Pertunjukan budaya, Upacara adat, dan Kegiatan ekonomi warga sekitar dengan kegiatan produksi yang khas daerah tersebut.
6. Kegiatan kesehatan
Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga kebugaran jasmani dan rohani. Kegiatan kesehatan yang bisa di lakukan antara lain seperti Jogging, Spa, Latihan bela diri, dan terapi kesehatan lainya.
7. Kegitan passive
Kegiatan yang dilakukan ini seperti kegiatan untuk menenangkan diri, bersantai, dan memuaskan kebatinan. Hal yang di lakukan bisa seperti berjemur, bersantai, menikmati pemandangan, kegiatan fotografi.
8. Acara kusus
Hallmark events merupakan kegiatan yang asli berasal dari daerah tersebut, contoh nyata yang ada di Indonesia mungkin berupa festival-festival kebudayaan seperti Babat desa, kegiatan event Dieng Culture Festival di Desa Dieng, Banjarnegara, Margi desa, danlain – lain.
9. Kegiatan berbasis bisnis
Kegiatan bisnis yang dilakukan disini bisa diartikan sebagai kegiatan insentif suatau perdesaan. Bisa di lakukan dengan mengadakan Seminar, konferensi, dll.

Selasa, 13 Februari 2018

Desa Wisata Nglanggeran

Desa Wisata Nglanggeran

- Memperoleh penghargaan sebagai desa wisata terbaik (ASEAN CBT).
1) Memberikan kontribusi kesejahteraan sosial.
2) Menjadikan masyarakat sebagai pengurus.
3) Tetap memperhatikan lingkungan.
4) Adanya partisipasi interaktif masyarakat dengan wisatawan.
5) Perjalanan wisata dan pramuwisata yang berkualitas.
6) Akomodasi, konsumsi dan kinerja nya baik.
- Desa wisata ini diakui sebagai geosite gunung sewu oleh UNESCO.
- Desa wisata ini mempunyai gunung merapi purba, embung nglanggeran, air terjun kedung kondang, kebun coklat, memproduksi beras sendiri.
- Kaya akan budaya jawa (karawitan & jatilan).
- Mempunyai workshop batik topeng.
- Memenangkan ISTA 2017 sebagai yang menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan.
- Desa ini menawarkan paket lengkap untuk wisatawan.

Minggu, 11 Februari 2018

RESUME MDW 2: COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)

Pada saat ini semua orang di dunia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan global yang mengakibatkan pada berubahnya aspek kehidupan sosial. Dengan masifnya globalisasi saat ini seluruh masyarakat lokal tidak akan bisa hidup di tengah isolasi. Untuk mengikuti era kemajuan global atau globalisasi, masyarakat harus hidup dengan berinteraksi dengan budaya luar akan tetapi harus di dukung dengan sumber sosial, budaya, dan ekonomi yang menunjang. Dalam era globalisasi ini sektor pariwisata mampu memberikan jalan kepada setiap masyarakat lokal yang memiliki kebudayaan yang berbeda sehingga mereka mampu meng globalkan kebudayaan mereka melalui pariwisata. Akan tetapi sektor pariwisata juga mampu membawa dampak buruk bagi keadaan lingkungan sekitar yang bisa rusak akibat ulah wisatawan yang tidak memperdulikan keadaan sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa mempelajari Community Based Tourism (CBT). CBT sendiri lebih mengedepankan tentang apa yang bisa dilakukan oleh wisatawan untuk mampu memberdayakan masyarakat sekitar daerah tujuan mereka berwisata. Pariwisata berbasis masyarakat (CBT) bukan hanya sebuah pariwisata yang bertujuan untuk keuntungan investor namun lebih mengedepankan sumber daya masyarakat dan lingkunganya. Proses CBT ini harus di pahami betul – betul agar tidak berakibat buruk.

Community Based Tourism harus memenuhi beberapa prinsip berikut ini:

1. Mengakui, mendukung dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2. Libatkan anggota masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3. Mempromosikan kebanggaan masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas hidup;
5. Memastikan kelestarian lingkungan;
6. Pertahankan karakter dan budaya unik daerah setempat;
7. Tingkatkan pembelajaran lintas budaya;
8. Menghormati perbedaan budaya dan martabat manusia;
9. Bagikan manfaat secara adil di antara anggota masyarakat;
10. Kontribusi persentase pendapatan yang tetap terhadap proyek masyarakat;

Sebelum mengembangkan CBT sesuai dengan prinsip-prinsip ini, CBT harus benar – benar di gembar – gemborkan sebagai proses konservasi sumber daya dan konservasi budaya. Kita harus mampuj meningkatkan kesadaran masyarakat akan perbedaan antara CBT dengan pariwisata massal. Hal tersebut mampu menarik wisatawan yang sesuai dengan tujuan CBT.
.

Terdapata beberapa elemen kunci untuk bisa melancarkan CBT, antara lain :
- Sumber daya alam yang di kelola serta digunakan dengan baik dan adat budaya sebagai destianasi yang unik.
- Masyarakat harus saling memiliki kesadaran, norma sosial, dan idelogi. Masyarakat harus memiliki tokoh panutan yang mengetahui tentang pengetahuan kearifan lokal. Masyarakat memiliki rasa kepemilikan dan ingin ikut serta dalam mengembangkannya.
- Meningkatakan taraf hidup masyarkat setempat. Mempromosikan kepada duni luar tentang budaya kebanggaan masyarkat. Semua lapisan masyarkat entah laki – laki atau perempuan, tua atau muda ikut mengambil peran. Membentuk organisasi untuk mengatur dan mengembangkan masyarakat.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjan untuk pengembangan masyarakat.
- Menjamin hak – hak setiap masyarakat, meningkatkan masyarakat lokal dari ancaman masyakarat luar dan partisipasi dari setiap lapisan masyarakat.

Di dalam dunia pariwisat kita sering mendengar tentang Ekowisata, Kunjungan singkat massal, dan Homestay. Hal tersebut mirip dengan Community Based Tourism (CBT). Berikut ini beberapa kemiripannya :






1.      Ekowisata
Ekowisata merupakan perjalanan wisata yang bertanggung jawab dengan pemeliharan alam atraksinya serta budaya unik yang dilindungi. Hal tersebut bisa terdengar sangat mirip dengan CBT. Yang menjadi pembeda adalah dimana CBT biasanya di miliki penuh oleh masyarakat sekitar sedangkan Ekowisata tidak dimiliki sepenuhnya oleh masyarkat.

2.        Kunjungan Singkat Massal
Program kunjungan massal telah menampilkan kunjungan beberapa jam ke sebuah tempat yang jarang di kunjngi dengan segelintir keindahan alam dan keunikan budayanya. Tujuannya untuk mengeksplore daerah yang tidak terjamah agar bisa di ekspos ke dunia luar serta mereka tidak lupa juga membeli beberapa kerajinan lokal untuk menunjang perekonomian setempat. Hal ini mirip – mirip dengan CBT padahal sangat banyak kekuranganya. Karena kunjungan singkat ini tidak akan memberikan hasil maksimal seperti saat mengenali masyarakat setempat, memahami potensi yang ada juga sangat sebentar dan hanya sebatas formalitas.Sedangkan CBT harus sesuai dan membtuhkan waktu yang tidak singkat untuk memberdayakan masyarakat.


3.      Homestay
Merupakan salah satu tipe pariwisata yang menjual interaksi antara tuan rumah dengan wisatawan.Dengan adanya homestay masyarakat sekitar akan memperhatikan pentingya kebersihan lingkungan dan juga mereka akan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Akan tetapi wisatawan hanya akan melakukan interaksi yang lebih hanya kepada pemilik homestay dan sangat sedikit sekali berinteraksi dengan pemilik atau masyarakat lain di sekitar homestay. Sedangkan CBT mengharuskan kita berinteraksi dan bersinergi dengan seluruh masyarakat.

Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengelola pariwisata  menurut  Community Based Tourism (CBT) Handbook adalah sebagai berikut:

1.      Pilih tempat tujuan
2.      Selesaikan kelayakan kerjasama dengan masyarakat
3.      Atur visi dan tujuan dengan masyarakat
4.      Kembangkan rencana untuk mempersiapkan masyarakat mengelola pariwisata
5.      Atur arah manajemen organisasi
6.      Desain program tur
7.      Panduan Interpretasi
8.      Mengembangkan rencana pemasaran
9.      Luncurkan sebuah program tur percobaan
10.  Monitor dan evaluasi prosesnya

Sabtu, 10 Februari 2018

RESUME MDW 1 : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Pemberdayaan Masyarakat adalah kalimat yang tidak asing lagi di telinga kita. Pemberdayaan Masyarakat Secara terminologi ‘Pemberdayaan’ diambil dari Bahasa Inggris ‘empowerment’ dari kata dasar ‘power’ berarti ‘daya atau kekuatan’. Pemberdayaan masyarkat ini juga bertujuan untuk memandirikan dan memampukan diri bagi masyarakat agar dapat meningkatkan harkat dan martabat setiap lapisan dalam masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat sehari – hari. Memberdayakan juga mempunyai arti tersindiri yaitu upaya untuk meningkatkan atau memberikan kekuatan kepada pihak – pihak yang kurang berdaya agar mampu menempuh keadaan yang lebih baik lagi.

Setiap masyarakat terutama pihak yang lebih berdaya agar memahami maksud dari pemberdayaan yaitu memberikan daya atau kekuatan kepada pihak lain yang memang mebutuhkan, memberikan kebebasan kepada pihak yang di berikan daya agar lebih leluasa menggunakan daya mereka dengan bantuan pihak yang lebih berdaya, permberdayaan juga bisa di artikan sebagai proses upaya distribusi ulang daya atau kekuatan dari pihak yang berdaya kepada yang belum berdaya.
Dalam proses pemberdayaan masyarakat juga terdapat beberapa pilar – pilar yang berfungsi menopang jalanya pemerdayaan masyarakat. Pilar – pilar pemberdayaan yang di maksud antara lain Pemungkinan (Enabling), Penguatan (Strengthening), dan Perlindungan (Protecting). Pemungkinan adalah proses dimana para pelaku pemberdaya memberikan hal – hal yang akan di berikan kepada pihak atau masyarkat yang akan di berdayakan dengan melihat potensi – potensi yang ada di pihak yang akan di berdayakan yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan bersama. Penguatan adalah proses selanjutnya yang bertujuan memastikan dan penambahan hal – hal penting agar proses pemberdayaan bisa berjalan dengan lancar dan maksimal. Perlindungan adalah tahap dimana para pelaku pemberdaya harus memberikan pelayanan pemberdayaan yang sungguh – sungguh agar proses pemberdayaan tetap berjalan dengan lancar dan menghindari dari hal – hal yang tidak di inginkan. Tiga pilar tersebut harus benar – benar di perhatikan dan di laksanakan agar proses pemberdaya mesyarakat berjalan lancar dan mencapai hasil maksimal.
Dalam pemberdayaan masyarakat sendiri terdapat prinsip – prinsipyang harus di pegang dalam proses pemberdayaan. Prinsip – prinsip tersebut antara lain yaitu Kepemimpinan, Kemitraan, Patungan, dan Keswadayaan. Kepimpinan disini adalah dalam proses pemberdayaan harus ada seorang yang mampu memimpin proses pemberdayaan agar bisa terstruktur dan terarah. Pemimpin harus bisa merangkul semua kalangan masyarakat dan pihak – pihak yang terkait dalam proses pemberdayaan. Kemitraan disini adalah pihak pemberdaya harus memiliki hubungan kerja sama yang bertujuan untuk mempermudah proses pemberdayaan masyarkat. Patungan disini adalah para masyarakat di harap ikut andil dengan memberikan dukungan berupa barang dan jasa yang di butuhkan  untuk melancarkan proses pemberdayaan. Keswadayaan disini adalah dihrarapkan semua pihak yang terkait dalam proses pemberdayaan harus ber suka rela meng ikhlaskan dirinya demi kepentingan bersama supaya menuju kehidupan yang lebih baik lagi. Jadi, pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh masyarkat itu sendiri dengan bantuan dari pihak -  pihak pemberdaya dengan tetap menjaga semangat kepada masyrakat agar tetap disiplin, mandiri, dan mampu meningkatkan kehidupan bersama agar lebih baik dan lebih sejahtera.


Resume Mata Kuliah Manajemen Desa Wisata
(Anik Nuryani, S.S.,M.Sc.)
oleh Putut Haryo Tetuka (16/401215/SV/11719)