Minggu, 11 Februari 2018

RESUME MDW 2: COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)

Pada saat ini semua orang di dunia mau tidak mau harus mengikuti perkembangan global yang mengakibatkan pada berubahnya aspek kehidupan sosial. Dengan masifnya globalisasi saat ini seluruh masyarakat lokal tidak akan bisa hidup di tengah isolasi. Untuk mengikuti era kemajuan global atau globalisasi, masyarakat harus hidup dengan berinteraksi dengan budaya luar akan tetapi harus di dukung dengan sumber sosial, budaya, dan ekonomi yang menunjang. Dalam era globalisasi ini sektor pariwisata mampu memberikan jalan kepada setiap masyarakat lokal yang memiliki kebudayaan yang berbeda sehingga mereka mampu meng globalkan kebudayaan mereka melalui pariwisata. Akan tetapi sektor pariwisata juga mampu membawa dampak buruk bagi keadaan lingkungan sekitar yang bisa rusak akibat ulah wisatawan yang tidak memperdulikan keadaan sekitar. Untuk mengatasi hal tersebut kita bisa mempelajari Community Based Tourism (CBT). CBT sendiri lebih mengedepankan tentang apa yang bisa dilakukan oleh wisatawan untuk mampu memberdayakan masyarakat sekitar daerah tujuan mereka berwisata. Pariwisata berbasis masyarakat (CBT) bukan hanya sebuah pariwisata yang bertujuan untuk keuntungan investor namun lebih mengedepankan sumber daya masyarakat dan lingkunganya. Proses CBT ini harus di pahami betul – betul agar tidak berakibat buruk.

Community Based Tourism harus memenuhi beberapa prinsip berikut ini:

1. Mengakui, mendukung dan mempromosikan kepemilikan masyarakat terhadap pariwisata;
2. Libatkan anggota masyarakat sejak awal dalam setiap aspek;
3. Mempromosikan kebanggaan masyarakat;
4. Meningkatkan kualitas hidup;
5. Memastikan kelestarian lingkungan;
6. Pertahankan karakter dan budaya unik daerah setempat;
7. Tingkatkan pembelajaran lintas budaya;
8. Menghormati perbedaan budaya dan martabat manusia;
9. Bagikan manfaat secara adil di antara anggota masyarakat;
10. Kontribusi persentase pendapatan yang tetap terhadap proyek masyarakat;

Sebelum mengembangkan CBT sesuai dengan prinsip-prinsip ini, CBT harus benar – benar di gembar – gemborkan sebagai proses konservasi sumber daya dan konservasi budaya. Kita harus mampuj meningkatkan kesadaran masyarakat akan perbedaan antara CBT dengan pariwisata massal. Hal tersebut mampu menarik wisatawan yang sesuai dengan tujuan CBT.
.

Terdapata beberapa elemen kunci untuk bisa melancarkan CBT, antara lain :
- Sumber daya alam yang di kelola serta digunakan dengan baik dan adat budaya sebagai destianasi yang unik.
- Masyarakat harus saling memiliki kesadaran, norma sosial, dan idelogi. Masyarakat harus memiliki tokoh panutan yang mengetahui tentang pengetahuan kearifan lokal. Masyarakat memiliki rasa kepemilikan dan ingin ikut serta dalam mengembangkannya.
- Meningkatakan taraf hidup masyarkat setempat. Mempromosikan kepada duni luar tentang budaya kebanggaan masyarkat. Semua lapisan masyarkat entah laki – laki atau perempuan, tua atau muda ikut mengambil peran. Membentuk organisasi untuk mengatur dan mengembangkan masyarakat.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjan untuk pengembangan masyarakat.
- Menjamin hak – hak setiap masyarakat, meningkatkan masyarakat lokal dari ancaman masyakarat luar dan partisipasi dari setiap lapisan masyarakat.

Di dalam dunia pariwisat kita sering mendengar tentang Ekowisata, Kunjungan singkat massal, dan Homestay. Hal tersebut mirip dengan Community Based Tourism (CBT). Berikut ini beberapa kemiripannya :






1.      Ekowisata
Ekowisata merupakan perjalanan wisata yang bertanggung jawab dengan pemeliharan alam atraksinya serta budaya unik yang dilindungi. Hal tersebut bisa terdengar sangat mirip dengan CBT. Yang menjadi pembeda adalah dimana CBT biasanya di miliki penuh oleh masyarakat sekitar sedangkan Ekowisata tidak dimiliki sepenuhnya oleh masyarkat.

2.        Kunjungan Singkat Massal
Program kunjungan massal telah menampilkan kunjungan beberapa jam ke sebuah tempat yang jarang di kunjngi dengan segelintir keindahan alam dan keunikan budayanya. Tujuannya untuk mengeksplore daerah yang tidak terjamah agar bisa di ekspos ke dunia luar serta mereka tidak lupa juga membeli beberapa kerajinan lokal untuk menunjang perekonomian setempat. Hal ini mirip – mirip dengan CBT padahal sangat banyak kekuranganya. Karena kunjungan singkat ini tidak akan memberikan hasil maksimal seperti saat mengenali masyarakat setempat, memahami potensi yang ada juga sangat sebentar dan hanya sebatas formalitas.Sedangkan CBT harus sesuai dan membtuhkan waktu yang tidak singkat untuk memberdayakan masyarakat.


3.      Homestay
Merupakan salah satu tipe pariwisata yang menjual interaksi antara tuan rumah dengan wisatawan.Dengan adanya homestay masyarakat sekitar akan memperhatikan pentingya kebersihan lingkungan dan juga mereka akan mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Akan tetapi wisatawan hanya akan melakukan interaksi yang lebih hanya kepada pemilik homestay dan sangat sedikit sekali berinteraksi dengan pemilik atau masyarakat lain di sekitar homestay. Sedangkan CBT mengharuskan kita berinteraksi dan bersinergi dengan seluruh masyarakat.

Beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengelola pariwisata  menurut  Community Based Tourism (CBT) Handbook adalah sebagai berikut:

1.      Pilih tempat tujuan
2.      Selesaikan kelayakan kerjasama dengan masyarakat
3.      Atur visi dan tujuan dengan masyarakat
4.      Kembangkan rencana untuk mempersiapkan masyarakat mengelola pariwisata
5.      Atur arah manajemen organisasi
6.      Desain program tur
7.      Panduan Interpretasi
8.      Mengembangkan rencana pemasaran
9.      Luncurkan sebuah program tur percobaan
10.  Monitor dan evaluasi prosesnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar