Minggu, 04 Desember 2016

Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul


Salam hangat sahabat pembaca. Jika anda melihat gambar di lembaran uang Rp.50.000 akan ada gambar pura khas bali yang berada di danau dengan background gunung yang indah. Ya, itu adalah gambar dari Pura Ulun Danu Beratan, Bedugul yang berada di Bali. Daerah Bedugul di kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai. Ketika anda merasa puas dengan pemandangan pantai di Bali dan ingin merasakan suasana baru anda bisa mengunjungi Bedugul. Hawa yang dingin khas pegunungan akan menghilangkan suasana panas Bali yang biasa kita rasakan ketika di Bali.

(lokasi Bedugul)

Harga Tiket Masuk ke Destinasi Rp.9.000. Disana anda bisa berfoto - foto dengan pemandangan yang bagus. Selain itu anda bisa naik speedboat berkeliling danau bataran dengan harga kisaran Rp.100.000 untuk 4 orang. Di sana juga terdapat Restoran dengan harga cukup mahal karena berada di dalam destinasi wisata. Ketika anda memesan makanan atau hanya minuman, anda akan di kenai pajak restoran sebesar 8%. Saat di sana saya cukup sial karena keadaan hujan. Saya berteduh di restoran tersebut dan memesan Es Susu coklat dengan harga Rp.25.000 di tambah pajak. Ya, harga yang lumayan menguras isi dompet hehe. 


Anda tidak akan menyesal mengunjungi tempat ini. Walaupun saat itu cuaca buruk, akan tetapi tetap mengasyikan dan sangat menyejukan hati dengan suasana yang sangat damai.




Garuda Wisnu Kencana


Hai sahabat pembaca yang berbahagia! kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa di sebut dengan GWK. Yak GWK ini berada di Jl. Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali 80364. GWK adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa DuaKabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasaribu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 120 meter. Di GWK sendiri terdapat banyak tempat antara lain :
- Wisnu Plaza.
- Street Theater.
- Lotus Pund.
- Indraloka Garden.
- Amphiteather.
- Tirta Agung.

(lokasi Garuda Wisnu Kencana)
Harga Tiket Masuk GWK :
Rp 70.000 / 1 Dewasa.
Rp 50.000 / 1 Anak (tinggi badan diatas 100 cm).
Rp 50.000 / 1 orang pelajar (SMU/SMP/SD).
Gratis untuk anak-anak dengan tinggi badan dibawah 100 cm.

Saat saya berada di GWK saya hanya mengunjungi Garuda Plaza dan Amphiteather. Amphiteather menampilkan pertunjukan tari kecak. Saat itu penonton sangat banyak dan saya memutuskan untuk pergi dari situ karena merasa tidak nyaman saking banyaknya penonton. Di luar amphiteather terdapat foodcourt kecil, jadi anda bisa ber istirahat di sana. Harga makanan dan minuman nya tidak terlalu mahal sekitar Rp.15.000 - Rp.50.000. Suasana di GWK sangat kental dengan budaya Bali dan Hindu. Saya menjumpai arak - arakan penari GWK di depan foodcourt dekat Amphiteather dan kita bisa berfoto dengan penari saat itu. Jika anda berkunjung ke GWK lebih baik anda mengunjungi semua tempat yang ada di GWK karena saya sedikit menyesal tidak mengunjungi semua tempat yang ada di GWK. Akan sangat mengasyikan jika anda berkunjung dengan teman, pasangan, ataupun keluarga anda ke GWK untuk menyaksikan kultur budaya Bali dan Hindu.

(Garuda Plaza)

(Luar Amphitehater)

Rabu, 30 November 2016


Salam hangat pembaca. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang pura luhur Uluwatu. Pura ini berada di Desa Pecatu, Kuta, Badung, Bali. Pura yang terletak di ujung barat daya pulau Bali di atas anjungan batu karang yang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut ini merupakan Pura Sad Kayangan yang dipercaya oleh orang Hindu sebagai penyangga dari 9 mata angin. Pura ini pada mulanya digunakan menjadi tempat memuja seorang pendeta suci dari abad ke-11 bernama Empu Kuturan. Ia menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala aturannya. Pura ini juga dipakai untuk memuja pendeta suci berikutnya, yaitu Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan apa yang dinamakan Moksah atau Ngeluhur di tempat ini. Kata inilah yang menjadi asal nama Pura Luhur Uluwatu. 

  
(lokasi Uluwatu) 

Harga tiket masuk Uluwatu Rp.15.000. Saat masuk pura ini anda akan di beri kain seperti sarung dan itu wajib di gunakan. Hati - hati di Uluwatu terdapat banyak monyet liar sehingga anda perlu waspada dengan barang bawaan anda karena sang monyet biasa menyaut barang para wisatawan. Pura ini tempatnya sangat bagus mengahdap langsung ke laut lepas. Sangat cocok untuk buat acara foto - foto karena pura ini berada di bibir jurang. Uluwatu berjarak 27 Km dari Kuta. Jika anda ingin menuju Uluwatu, anda bisa menyewa motor dengan biaya Rp.60.000/12 jam. Suasana yang damai akan anda dapatkan di sini.



Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pura_Luhur_Uluwatu


Pantai Kuta

 
Halo para sahabat pembaca. Kali saya akan membahas sedikit tentang pantai Kuta. Memang sudah sering terdengar bagi siapa saja yang pergi ke Bali pasti mengunjungi pantai Kuta. Yak pantai Kuta memang menjadi pantai yang paling terkenal di Bali. Haram rasanya jika kita ke Bali namun tak mengunjumjungi pantai Kuta. Pantai Kuta berada di Kuta, Badung, Bali. Pantai Kuta ini sangat cocok untuk anda yang ingin mecoba olahraga surfing untuk pertama kalinya. Seperti saya pada foto di atas, kala itu saya mencoba untuk surfing pertama kalinya, Di sana ombaknya satai dan tidak terlalu besar, sehingga sangat cocok untuk pemula. Penyewaan papan surfing Rp.100.000 bisa di tawar sampai Rp.50.000. Selain itu juga terdapat latihan bagi para pemula dengan membayar latihan Rp.100.000 bisa di tawar sampai Rp.50.000. Di pantai Kuta anda bisa bermain air dengan suasana yang asyik karena bercampur dengan warga International, ya suasana sedikit kaya di luar negeri deh hehe.


 (lokasi pantai Kuta)

Suasana pantai Kuta memang sangat ramai. Semua orang yang berlibur ke Bali pasti akan mengunjungi pantai Kuta. Untuk suasana Matahari terbenamnya pun cukup bagus dari pantai Kuta. Sangat jelas bagaimana hilangnya matahari. Cara menuju ke pantai Kuta, anda langsung naik taksi saja agar tidak repot lagi dengan harga bisa di rundingkan dengan pak supirnya. Di sekitar pantai Kuta banyak yang menjual minuman dengan harga yang relatif mahal. Jadi sebaiknya jika anda ingin membeli minuman, anda mencari minimarket yang berada di sepanjang Jl. pantai Kuta. Di Jl. pantai Kuta juga terdapat mall besar dengan nama mall Beach Walk. anda bisa berbelanja di mall tersebut dengan harga mall pastinya hehe. Pokoknya tidak akan menyesal anda ke pantai Kuta walaupun tempatnya sudah mainstream. Anda juga bisa masuk ke gang - gang seperti gang poppies 2. Ya, gang poppies 2 ini adalah gang yang paling terkenal karena selalu di populerkan oleh 3 pentolan punk rockers asal bali band Superman Is Dead. Setelah melewati gang poppies 2 ini anda bisa menuju ke Jln. Legian. Dimana terdapat monumen bom bali. Jika anda mengunjungi Jln. Legian pada malam hari anda akan merasakan atmosfir yang sangat ramai. Sepanjang Jln. Legian terdapat mini bar di kanan dan kiri jalan dan yang paling banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal mauapun internasional adalah bar Sky Garden. Sky Garden adalah sebuah Bar/Club yang mempunyai 6 lantai dan setiap lantainya mempunyai suasana yang berbeda. Untuk persoalan warung makan di Jln. Legian ada yang namanya gang mataraman. Disana banyak warung makan yang penjual nya asal jawa semua dan makanan nya pun sangat khas jawa. Biaya juga sangat  khas pulau jawa hehe. Untuk penginapan saya sarankan jika anda ingin penginapan harga backpacker bisa mengunjungi Losmen Arthawan di gang poppies 2. Harga permalam nya Rp.90.000. Jadi, tidak usah bingung lagi kalau anda berlibur ke pantai Kuta dan keren nya Jln. Legian.




Pantai Double Six


Hola pembaca sekalian! Kali ini saya akan membahas sedikit tentang salah satu pantai yang berada di Bali, namanya pantai Double Six. Pantai Double Six ini berada di Jl. Pantai Double Six No. 66, Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361. Tempatnya sangat nyaman tidak begitu ramai seperti pantai Kuta. Pantai Double Six menyediakan banyak tempat duduk dengan biaya Rp.20.000 atau menurut saya anda lebih baik duduk di depan mini bar yang ada di pantai Double Six karena tempatnya lebih nyaman dan lebih asik seperti foto saya dan teman saya di bawah ini.


Untuk masuk ke Pantai Double Six tidak di kenakan biaya masuk atau HTM. Pantai ini sangat cocok 
untuk memandang Matahari terbenam. Dengan duduk di kursi mini bar yang empuk seperti balon 
bersama keluarga atau kerabat anda akan terasa sangat mengasyikan, dan di tambah minum jus dan makan pizza. 
Harga menu makananya tidak terlalu mahal. Saya memesan pizza medium dengan harga Rp.60.000
Jus Rp.25.000 jika anda ingin minum beer harganya sekitar Rp.35.0000 - Rp.60.000 per botolnya. Setelah matahari terbenam, akan ada hiburan accoustic di setiap mini bar yang ada di pantai Kuta. Jadi setiap mini bar mempunyai lahan masing - masing dan mempunyai hiburan masing - masing.

(lokasi Pantai Double Six) 

Cara menuju ke lokasi sangat mudah. Patokan saya ambil dari pantai Kuta. Jika anda menggunakan 
transportasi umum, anda bisa naik Taksi dengan biaya bisa anda rundingkan dengan supir nya atau 
menurut argo. Jika menggunakan argo harganya sekitar Rp.40.000 - Rp.50.000. Atau jika anda mau 
jalan kaki menelusuri pinggiran pantai Kuta ke arah utara melewati pantai Legian dan sampai di lokasi
berjarak sekitar 2,5 Km.

  





Selasa, 01 November 2016

Wisata Religi Pura Vaikuntha Vyomantara




Salam hangat bagi pembaca semua semoga selalu di beri kesehatan serta kebahagiaan oleh Tuhan YME. Oke kali ini saya akan membahasa sedikit tentang wisata religi yang ada di kota Yogyakarta. Banyak sekali wisata religi di Yogyakarta seperti Masjid Kotagede, Gereja Ganjuran, Masjid Kauman, Goa Maria Tritis, Klenteng Gondomanan, serta masih banyak lagi. Wisata religi yang akan saya bahas disini adalah Pura Hindu Vaikuntha Vyomantara. Pura ini khas sekali dengan yang ada di Bali, sehingga saat kita berkunjung kemari kita akan merasa seperti di Bali. Pura Vaikuntha Vyomantara berada di komplek Pangkalan TNI AU Adi Sucipto Janti Sleman Jogja. Pura ini tidak saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga sebagai Pura untuk umum di mana umat dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di Pura ini yang biasanya dilaksanakan tepat pada pukul 17.00 setiap purnama dan tilem. Letaknya yang berada di dalam komplek Pangkalan TNI mengharuskan kita melewati pos penjagaan, tapi cukup dengan mengatakan akan ke Pura maka kita dipersilahkan untuk lewat. Bangunan pura sangat luas dan saat ini masih berada dalam tahap pengembangan fasilitas-fasilitas pendukungnya.


Sekilas tentang Pura Vaikuntha Vyomantara

Vaikuntha  memiliki arti Inkarnasi Shri Wisnu, yang diliputi oleh Maya, tanaman Suci atau Shri Wisnulah yang menyatukan ke-33 Dewa yang menjaga semesta alam. Vyomantara  memiliki  Angkasa, Loka, Luhuring Acintya. Jadi, Vaikuntha Vyomantara artinya  alam dimana dewa Wisnu mencapai kesempurnaan tertinggi, luhuring Acintya, pura angkasa yang penuh dengan tanaman suci dan tempat untuk mencapai ketenangan, kebijaksanaan dan pengetahuan suci ( kitab Suci Wisnu Purana ).  

Latar Belakang di bangunya Pura
Pura  Vaikuntha Vyomantara yang berada di komplek lanud Adisutjipto  Yogyakarta dibangun atas kebutuhan umat Hindu yang  berdinas dan bertugas di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta. Di samping itu juga merupakan  kebijakan dari pimpinan TNI Angkatan Udara untuk menyiapkan sarana tempat ibadah bagi prajurit TNI beserta keluarganya  yang beragama Hindu dalam bentuk Pura. Mengingat di pangkalan TNI AU Adisutjipto belum Memiliki pura sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan, Pembinaan Mental bagi Prajurit TNI AU beserta keluarganya, Karbol AAU ,dan Siswa Sekolah penerbang khususnya  yang beragama Hindu. Oleh Karena itu sangat dibutuhkan adanya tempat Ibadah/pura.

Proses tahapan pembangunan Pura Vaikuntha Vyomantara
Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisujtipto Yogyakarta dirintis dan didirikan dalam waktu yang cukup Panjang mulai  tahun 1997 sampai tepatnya  23 Mei 2007 dapat dilaksanakannya proses peletakan Batu Pertama berdirinya Pura vaikuntha Vyomantara Oleh komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsma TNI Benyamin Dandel,S.IP selaku Komandan pangkalan TNI AU Adisutjipto. Pada acara Peletakan Batu pertama berdirinya  pura  Vaikuntha Vyomantara  dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Lanud Adisutjipto, PHDI DIY,PHDI Kabupaten dan Kota Se-DIY dan Peguyuban Umat Hindu lanud Adisutjipto “Dharma laksana” dan masyarakar Hindu sekitarnya. Pada kesempatan tersebut  Marsma TNI Benyamin Dandel,SIP mengharapkan dengan dibangunnya Pura betul –betul dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan sebaik-bainya Untuk melaksanaakan fungsi pembinaan mental ( Bintal ) bagi prajurit TNI AU beserta keluarganya,Para Karbol  AAU,Siswa Sekolah penerbang khususnya yag beragama Hindu untuk dapat berperan dalam menyiapkan insan prajurit yang Sapta Marga, Pancasilais serta memiliki mental yang prima.

Upacara Pawedalan pura Vaikuntha Vyomantara
Hari Pawedalan Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta dilaksanakan setiap tahun sekali bertepatan dengan Purnama  yaitu “ Purnamaning Sasih Kedasa”

Cukup sekian ulasa dari saya. Salam Bhineka Tunggal Ika!


SUMBER :
https://purahindu.wordpress.com/
http://vaikuntavyomantara.blogspot.co.id/





Senin, 10 Oktober 2016

Museum Universitas Gadjah Mada


Salam hangat kepada agan - agan sekalian. Kembali lagi bersama ane yang gantengnta masih kalah dengan agan - agan yang lagi baca di blog saya hehe. Oke gan langsung saja kita akan membahas sedikit tentang museum UGM. Yak museum ugm berada di komplek Graha Sabha Pramana (GSP) sebagai gedung auditorium utama UGM atau sebagai simbol dari UGM sendiri. Di dalam museum UGM terdapat banyak hal - hal penting tentang masa lalu UGM. Mulai dari Meja kerja dan alat ketik Prof.Dr. Sardjito, foto - foto lawas UGM, konsep awal gedung UGM, deretan foto para pemimpin UGM (rektor), peran tokoh nasional seperti Ir. Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Drs.Moch Hatta dll, Sampai tempat tidur presiden Amerika Serikat Barrack Hussein Obama. Wah keren kan gan! mending agan - agan langsung cek TKP saja hehe.


CARA MENUJU KESANA...
Museum UGM beralamat di Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tenang gan free entry untuk masuk ke museum hehe hanya perlu menuliskan data diri di buku daftar pengunjung. Museum ber operasi dari jam 09.00 - 16.00. Agan bisa pakai kendaraan agan sendiri bisa berupa roda 2 atau roda 4. Lewat pintu gerbang utama GSP arah utara dari bunderan UGM. Masuk agan akan di berikan karcis kuning dan karcis tersebut di pakai untuk keluar dari komplek GSP gan. Kalau hilang karcisnya, hanya tinggal perlihatkan STNK agan. Untuk transportasi umum, agan bisa naik trans jogja dari mana saja dan turun di Terminal/Pos Transjogja KOPMA UGM. Dari KOPMA agan hanya perlu berjalan sedikit ke arah timur menuju GSP dan langsung saja cocokan alamat di awal kalimat gan hehe.

SEJARAH MUSEUM
Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak terlepas dari peran para tokoh  pejuang dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Berbagai tokoh pejuang perang kemerdekaan telah berjasa melahirkan Universitas Gadjah Mada. Maka tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola, dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.

 Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.

Realisasi berdirinya museum UGM menjadi harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan semangat pengabdian dan dedikasi UGM untuk bangsa dan masyarakat. Museum UGM menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk mentransformasikan jati diri UGM sebagai universitas perjuangan, kebangsaan, kebudayaan, dan berdasarkan Pancasila. Pidato Soekarno pada pembukaan Gedung UGM di Bulaksumur Yogyakarta 19 Desember 1959 mengatakan bahwa Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru,pada lektor-lektor supaja Pantjasila,djiwa pantjasila itu, betul-betul dikobar-kobarkan,dihidup-hidupkan di dalam kalangan mahasiswa semua. Oleh karena itu, gagasan untuk melahirkan Museum UGM sebagai wahana pembelajaran nilai-nilai karakter bangsa melalui museum sangat penting dilakukan. Mengingat keinginan masyarakat untuk melihat dan memahami lebih dekat tentang UGM. Berdasarkan pemikiran tersebut mendorong UGM untuk dapat menjawab mengapa UGM perlu mewujudkan Museum UGM sebagai jendela jati diri UGM yang berkelanjutan.

SUMBER SEJARAH DI KUTIP DARI http://ugm.ac.id/id/fasilitas/3639-museum.ugm 

Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX



Halo agan - agan semua lama tidak jumpa kita. Yak langsung saja kita akan membahas tentang Museum yang berada di dalam Kraton Yogyakarta. Ya Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Raja Yogyakarta yang ke 9 ini memang mempunyai andil yang besar dalam kemerdakaan Indonesia dahulu. Isi dari museum pun ada banyak yang di pamerkan. Agan akan melihat keterlibatan Sultan dalam kemerdekaan Indonesia, Kegiatan Sultan di Kraton, Sultan sebagai pejabat negara, Foto - foto Sultan ketika kecil hingga tua, Benda - benda Sultan, Seragam pramuka karena Sultan pernah menjadi Bapak Pramuka Indoensia, Seragam militer sultan, Meja kerja, Berbagai penghargaan terhadap sultan dan banyak lagi. Jadi, menurut ane mendingan agan - agan langsung saja cek ke museum hehe. HTM masuk kraton Rp.7000 dan untuk kartu ijin fotografi Rp.1000. Kraton beroperasi dari pukul 09.00 - 14.00 WIB.



CARA MENUJU KESANA...
Untuk menuju ke museum tidak susah gan. Agan bisa menggunakan kendaraan pribadi agan entah roda 2 atau roda 4. untuk transportasi umum? ini gan ada list nya :
Dari Terminal Giwangan
1. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian menyeberang dan ganti dengan naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m
2. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian menyeberang dan ganti dengan naik Bus ASPADA/ DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
3. Naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m
4. Naik Bus DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
5. Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000)
6. Taksi (sekitar Rp.50.000)
Dari Terminal Jombor
1. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian ganti dengan naik Bus ASPADA jalur 12 (Rp.2500) lalu turun di Perempata Kantor Pos. Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m .
2. Naik bus engkle jurusan Jogja – Tempel (Rp.3000). Turun di perempatan Wirobrajan (jl HOS Cokroaminoto) kemudian ganti dengan naik Bus ASPADA/DAMRI jalur 15 (Rp.2500) lalu turun di alun-alun Keraton.
3. Naik Ojek ongkosnya sekitar Rp20.000
4. Taksi, ongkos kurang lebih Rp. 40.000
5. Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000)
Dari Bandara Adicucipto
1. Naik Kereta Prameks (Rp.10.000) kemudian turun di stasiun Tugu. Dilanjutkan dengan naik k Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000) atau dengan Kemudian menyeberang dan berjalan kurang lebih 50 m atau naik becak (RP.10.000),atau andong (RP.20000) atau Jalan kaki kurang lebih 1,5 km
2. Naik Taksi (Rp.50.000)
3. Naik Ojek Rp. 30.000
Dari Stasiun Tugu
1. Caranya: keluar melalui pintu belakang, kemudian belok kiri atau jalan kaki ke arah Timur kurang lebih 50 m). Dilanjutkan dengan naik k Naik trans Joga dan turun di Halte Kantor Pos Besar (RP. 3000) lalu jalan kaki kurang lebih 100m
2. Keluar dari pintu depan atau belakang kemudian naik becak (RP.10.000),atau andong (RP.20000) atau Jalan kaki kurang lebih 1,5 km
3. Naik Taksi (Rp.20.000)
4. Naik andong (Rp. 30.000)
5. Naik Ojek Rp. 10.000
Dari Stasiun Lemnpuyangan
1. Naik Taksi (Rp.20.000)
2. Naik andong (Rp. 30.000-Rp.40.000)
3. Naik Ojek Rp. 15.000
4. Naik becak RP.20.000
sumber info transportasi umum http://www.yogyatrip.com/bagaimana-caranya-pergi-ke-kraton-yogyakarta/


SEJARAH MUSEUM
Museum Sri Sultan Hamengkubuwono IX di buat untuk menghormati dan mengenang Sultan ke IX sendiri karena beliau adalah salah satu Sultan yang sangat berjasa bagi Kraton, Kota Yogyakarta dan Bangsa Indonesia.


Sabtu, 20 Agustus 2016

Golden Sunrise Sikunir



Hollaaa Agan-agan yang sedang bersantai... Yang mau nyantai sambil lihat golden sunrise bisa langusng ke sini gan ke bukit Sikunir di desa Sembungan, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Recomended banget gan lokasinya. Jalan menuju puncaknya juga gak susah-susah amat gan, udah ada jalan yang di buat untuk mempermudah akses pengunjung ke puncak bukit sikunir.
Tempat ini nge trend banget gan! biasanya kalo musim libur bisa overload pengunjungnya! Pokoknya agan harus cek tempat ini.



CARA MENUJU KESANA...

Kalo menurut ane gan sebaiknya sih bawa kendaraan sendiri. Kalo mau naik kendaraan umum seperti biasa gan dari terminal "Stasiun Wonosobo" dengan tarif Rp.10.000 - Rp.15.000 turun di pertigaan Dieng dan terusin ke desa Sembungan naik ojek gan dengan tarif bisa di diskusikan dengan tukang ojeknya hehe. Kalo bawa kendaraan sendiri agan bisa bawa sepeda motor dan juga mobil. Di sana tersedia lahan parkir yang luas di sebelah telaga cebong gan. Nih penampakanya gan


Biaya Parkir sudah satu paket dengan tiket masuknya gan.

HTM untuk masuk bukit Sikunir Rp.5000 - Rp.10.000 gan tergantung harinya aja kalo hari biasa Rp,5.000 dan kalau hari libur Rp.10.000. Gak bakalan nyesel deh agan lihat golden sunrise di sikunir. Cocok banget buat rame-rame bareng temen, keluarga, atau berduaan dengan pasangan tercinta wah romantis banget gan hehe.

SEJARAH BUKIT SIKUNIR
Bukit yang pertama kali di temukan oleh seorang wisatawan dari luar negeri pada era 80 an yang datang ke dieng setelah berkunjung ke Bromo. Dalam perjalanan wisatanya waktu itu juga di dampingi oleh seorang guide atau pemandu wisata lokal dieng. Dan kemudian baru pada awal tahun 2009 tempat wisata yang satu ini sudah mulai banyak di kunjungi oleh wisatawan domestik maupun asing hingga sekarang.

Kemudian asal usul atau legenda sikunir dari bukit tersebut di ambil dari kata Kunyit atau Kunir ( Sejenis Tanaman Rempah ). Dikarenakan ketika pantulan sinar matahari yang muncul di atas bukit membuat tempat di sekitarnya berubah seperti warna kunir ( kuning ). Spontanitas Penduduk lokal pun menyebutnya Bukit Sikunir Dieng nama bukit tersebut bagi masyarakat desa sembungan sudah di berikan sejak dahulu.
Dan desa sembungan juga di sebut-sebut sebagai salah satu desa tertinggi di jawa tengah namun dari sisi sejarah desa tersebut juga di perkirakan sebagai area transit para peziarah umat hindu kuno sebelum menuju dataran tinggi dieng.
Dari peninggalan yang masih dapat di saksikan seperti situs ondo budo atau tangga berundak yang menghubungkan daerah bawah dan dataran tinggi dieng hal tersebut juga masih menjadi sebuah misteri dengan keberadaannya dan tentunya dengan mitos di masyarakat lokal itu sendiri.



SUMBER :
http://www.diengindonesia.com/2013/03/sejarah-bukit-sikunir-dieng.html



Kamis, 18 Agustus 2016

Telaga Menjer



Masih nuansa telaga gan tapi yag ini di desa Menjer, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah. Telaga Menjer ini memiliki view bukit yang sangat bagus dan memiliki suasana ketenangan yang sangat tenang gan. Cocok untuk agan-agan yang suka dengan ketenangan.


CARA MENUJU KESANA...
Agan bisa membawa kendaraan pribadi agan mau sepeda motor atau mobil. Agabn juga bisa menggunakan angkutan umum dari Wonosobo menggunakan jurusan Garung. Setelah sampai Garung agan bisa menggunakan angkutan desa jurusan desa Maron. Tarif dari Wonosobo - Garung Rp.3.000 dan dari Garung ke Maron Rp.3.000. 

HTM masuk ke telaga Menjer Rp.3.000. Parkir area ada gan Rp.1.000 untuk sepeda motor dan Rp.2.000 untuk Mobil. Banyak yang jual makanan di telaga Menjer dan oleh - oleh gan. Agan juga bisa naik perahu getek berkeliling telaga dengan tarif Rp.10.000. Nyaman banget gan suasana yang tenang, indah, dan wah kesana aja pokoknya.

SEJARAH TERBENTUKNYA TELAGA MENJER
Dahulu kala, warga desa Menjer yang sebagian besar penduduk adalah pedagang gethuk(makanan dari olahan  ketela/ ubi batang) mereka biasanya berjulan di pasar kejajar di kecamatan kejajar dan melewati hutan yang lebat. Biasanya mereka berangkat berjualan ke pasar pukul 12.00 malam. Dan pada suatu ketika pada saat mereka ingin pulang setelah berjulan di pasar kejajar sekitar jam 03.00 pagi. Mereka terheran heran dikarenakan hutan yang biasanya mereka lewati telah beubah menjadi sebuah telaga yang sangat luas padahal sebelumnya saat mereka pergi berjualan belum ada telaga akan tetapi masih ada hutan lebat.
Konon ceritanya telaga menjer terbentuk karena adanya dua orang kiyai yang berlomba dalam membuat telaga di mlandi dan di hutan yang biasanya untuk lewat para pedagang menjer. Sekitar pukul 03.00 pagi mereka memulai dalam membuat telaga tersebut akan tetapi seorang kiyai yang membuat telaga di hutan tersebut lebih dahulu menyelesaikan perlombaan tersebut. Setelah terbentuknya telaga tersebut orang yang pertama kali menemukan telaga tersebut adalah orang Menjer sehingga dinamakan Telaga Menjer.
Pada saat penjajahan Belanda Telaga Menjer pernah di keringkan karena pihak Belanda ingin meneliti tentang Telaga Menjer karena pada saat tertentu kadang ikan dan udang yang di Telaga Menjer itu mati akan tetapi hanya sebagian sehingga pihak Belanda penasaran. Setelah dikeringkan oleh pihak Belanda, ditengah Telaga Menjer ditemukan sebuah lesung. Lesung ini sekarang berada di desa Menjer karena konon cerita dari sesepuh desa Maron maupun desa Menjer lesung tersebut akan dibawa oleh orang desa Maron akan tetapi tidak jadi karena setelah diangkat oleh dealapan orang dari desa Maron tidak mampu membawanya akan tetapi setelah dibawa oleh dua orang dari desa Menjer lesung tersebut dibawalah ke Menjer dan di tempatkan didesa Menjer. Karena menurut sesepuh didesa Menjer maupun Maron bahwa lesung tersebut menginginkan berada di menjer bukanlah didesa Maron.
Banyak sekali cerita tentang lesung yang ditemukan di telaga Menjer tersebut. Sehingga banyak sekali orang yang sengaja mengunjungi lesung tersebut dengan berbagai  macam alasan adan tujuan serta keinginan yang beragam. Ada sebagian yang para pengunjung yang berdoa di deket lesung tersebut dan ada juga yang menggunakanya untuk pesugihan dan lain-lain kadang pula untuk hal lainya. Berdasarkan penuturan  dari juru kunci dari rumah dimana tempat lesung tersebut berada sekarang ini, bahwa hampir setiap hari ada yang berkunjung untuk mengharap berkah,meminta sesuatu,atau hanya untuk berwisata saja, bahkan sering kali jika di waktu – waktu tertentu kadang sampai ratusan orang yang mengunjungi lesung tersebut.
Berdasar penuturan dari juru kunci lesung tersebut bahwa lesung tersebut pada malam hari setelah dibawa ke Menjer. Datanglah sebatang kayu yang pada malam tersebut tiba-tiba muncul dan berada di dekat lesung tersebut. Cerita mengenai lesung tersebut sudah  menyebar ke berbagai pelosok Jawa bahkan sangat terkenal selain itu juga cerita mengenai lesung ini sampai keluar Jawa. Menurut juru kunci yang kami temui menyatakan bahwa lesung ini pernah dipindahkan ke berbagai tempat akan tetapi tetap saja kembali kerumah juru kunci. Selain itu lesung tersebut juga pernah di tawar dengan harga satu milyar akan tetapi tidak dijual oleh juru kuncinya karena lesung tersebut tidak bisa degeser dan dipindahkan. Selain pernah ditawar dengan harga selangit lesung tersebut juga pernah mau dibawa kekeraton Yogyakarta akan tetepi ditengah jalan mobil pengangkutnya tidak mau ajalan sehingga kembali lagi ketempat semula.

Dan masih banyak sekali cerita dan mitos yang menyelimuti lesung tersebut dan hal-hal yang ada adalah diluar nalar atau diluar akal sehat mengenai lesung tersebut. Salah satu ceritanya adalah ada seorang dari Gorontalo ingin membawa sebatang kayu yang ada dengan lesung tersebut akan tetapi ada hal aneh terjadi ketika dia membawanya tiba-tiba kayu tersebut hilang dan ditemukan kembali di depan rumah tempat dimana lesung tersebut. Dan masih banyak lagi cerita lain mengenai lesung dan juga mengenai telaga menjer. Jadi bagi anda yang suka akan petualangan dan ingin mengetahui lebih banyak lagi. Silahkan berkunjung sendiri ke telaga menjer di maron dan tlog serta untuk lesung berada desa menjer, kecamatan garung, kabupaten wonosobo.

Agan jangan nyoba-nyoba berenang ya gan soalnya di khawatirkan agan tidak bisa balik lagi hehe...

MASUKAN ane buat pengelola lebih di tingkatkan lagi wahana - wahana wisatanya, di hidupkan lagi suasananya agar tampak menyenangkan.

SUMBER :
https://abikusuma21.blogspot.co.id/2013/10/cerita-legenda-asal-mula-telaga-menjer.html

Telaga Warna



Salam Sejahtera Agan-Agan yang ganteng dan cantik ini...
Oke di Wonosobo masih banyak banget gan wisata yang bisa di kunjungin. Salah satunya ya ini gan Telaga Warna. Telaga yang mempunyai 2 warna ini keren banget gan buat hunting bareng keluarga, teman, ataupun pacar hehe. Lokasi nya masih di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

CARA MENUJU KESANA...
Seperti biasa agan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau memakai kendaraan umum dari terminal "Stasiun Wonosobo" dengan tarif Rp.10.000 - Rp.15.000, tetapi ketika agan sampai di pertigaan Dieng agan harus melanjutkan perjalanan dengan ojek sekitar yang tarifnya bisa di diskusikan hehe.

HTM masuk ke sana Rp.10.000 gan. Tersedia tempat parkir juga gan Rp.1.000 untuk sepeda motor dan Rp.2.000 untuk mobil agan. Suasana asyik gan di sana. Banyak yang jual souvenir, makanan, serta kesenian-kesenian gan.

SEJARAH TERBENTUKNYA TELAGA WARNA
Alkisah, hidup seorang ratu yang terkenal di samudra luas sebagai penguasanya. Sang Ratu memiliki seorang putrid yang cantik telah tumbuh dewasa. Saat itu kecantikan sangat terkenal hingga suatu saat datanglah dua orang Kesatria muda berparas tampan yang bermaksud meminang Sang Ratu untuk dijadikan istri.
Pada saat itu, Ratu menjadi sangat bingung. Ia harus memilih salah satu di antara dua Ksatria tampan untuk dipilih menjadi menantunya. Di akhir kebingungannya, muncullah ide Sang Ratu untuk mengadakan sayembara membuat telaga. Siapa yang lebih cepat membuat telaganya, dialah yang boleh mempersunting puterinya.

Pada waktu yang telah ditentukan, dua kesatria tampan itu berlomba membuat telaga. Ternyata Kesatria pertama lebih sepat dalam membuat telaga Menjer dari pada Kesatria kedua yang membuat telaga pengilon. Oleh karena itu, kesatria pertama pun dinyatakan sebagai pemenang dan berhak menyunting puteri Ratu sebagai istrinya.

Waktu berjalan dan belum berselang dua hari mereka menikah, Ratu disertai puterinya berwisata ke Dieng. Saat mereka tiba di kawasan yang sekarang menjadi Cagar Alam serta menikmati keindahan panorama dan kemilaunya telaga Pengilon, maka saat pandangan Sang Ratu tertuju ke telaga Pengilon, ia begitu terkesan dan serta merta mencari informasi siapa gerangan pembuat telaga ini. Seperti diceritakan, pembuat tidak lain adalah kesatria kedua yang kalah dalam perlombaan.

Tak lama kemudian, Sang Ratu memanggil pengawalnya dan memerintahkan untuk menghadirkan menantunya, si Kesatria pertama, ke hadapannya. Begitu menantunya datang menghadap, Sang Ratu langsung bersabda: “Kamu saya batalkan menjadi menantu, dan kamu saya kutuk menjadi naga untuk menjaga samudra”. Kemudian posisi kesatria pertama sebagai menantu pun digantikan oleh kesatria yang kalah dalam lomba.

Mengapa Sang Ratu tidak teguh pendirian lalu berubah pikiran? Alkisah , saat menikmati indahnya telaga Pengilon, Sang Ratu dasn puterinya sangat terkesan. Dalam hati mereka membandingkan dengan telaga Menjer buatan kesatria  pertama yang biarpun waktu pembuatannya lebih cepat, namun buatanya kasar. Airnya beriak/bergelombang. Ini menandakan bahwa sifat pembuatnya kurang baik. Sebaliknya, telaga Pengilon buatan kesatria kedua airnya jernih, berkilau-kilau, tenang, penuh kedamaian dan semua ini menandakan bahwa kesatria kedua pembuat telaga Pengilon ini memiliki sifat dan hati yang baik.

Karena sangat terkesan, lalu Sang Ratu dan puterinya pun mandi. Mereka menyangkutkan pakaiannya di pepohonan. Di tengah-tengah kesyikan mereka berkecimpung di dalam air yang sejuk, sekonyong-konyong datang angin kencang yang menerbangkan pakaian Sang Ratu dan putrinya yang berwarna-warni dsan terjatuh di bagian telaga yang lain. Sesaat air telaga itu berubah warnanya, lalu terciptalah telaga warna sebagai akibat jatuhnya pakaian Sang Ratu dan putrinya (“yang luntur”) ke dalam air telaga.


SUMBER :
http://legendadieng.blogspot.co.id/2014/02/legenda-telaga-warna-telaga-pengilon.html

Kawah Sikidang



Hallo agan-agan yang selalu dalam lindungan Tuhan YME...
Kali ini kita akan bahas kawah Sikidang nih gan. Kawah ini berlokasi di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.


CARA MENUJU KESANA...

Jarak dari Wonosobo ke Kawah Sikidang 31Km. Agan bisa ke sana dengan kendaraan agan pribadi atau dengan kendaraan umum dari terminal "Stasiun Wonosobo" dengan biaya Rp.10.000-Rp.15.000 tetapi ketika agan sampai pertigaan Dieng agan harus melanjutkan dengan ojek dengan biaya agan bisa mendiskusikan dengan tukang ojeknya hehe...

HTM masuk ke kawah Rp.10.000 gan udah satu paket ama komplek Candi Arjuna yang udah di post sebelumnya. Untuk parkir luas gan sante aja. Saran ane gan kalau ke kawah sikidang bawa masker karena bau belerang sangta menyengat gan. Di sana banyak yang menjual souvenir-souvenir dan ada yang jual batu gan. Agan bisa berfoto di atas kuda layaknya seorang laksama gan hehe ini contoh foto kudanya gan
Agan harus membayar Rp.20.000 gan dan bisa langsung cetak. Jika agan hobi trabas agan bisa main-main pake motorcross agan di sini gan.

SEJARAH TERBENTUKNYA KAWAH SIKIDANG
Asal usul nama kawah yang satu ini masih menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat lokal dieng sendiri karena ada beberapa versi cerita yang menyebutkan sejarah kawah sikidang dari sisi mitos atau legenda di tengah masyarakat dieng. 

Satu legenda yang populer di kalangan pengunjung atau wisatawan yang datang di area kawah terbesar yaitu munculnya kepundan kawah yang di sebabkan oleh tokoh fiksi seorang raja yang gagal meminang putri cantik karena tertimbun di dalam sumur yang di lakukan oleh pasukan sang putri untuk membunuhnya. Sehingga bagi penduduk lokal sendiri justru bertolak belakang dengan cerita legenda tersebut. Sejarah kawah sikidang yang terbentuk ribuaan tahun silam ( pra sejarah ) dan membentuk kepundan di area kawah hingga kini masih menunjukkan aktifitasnya baik berupa solfatara maupun fumarola. Nama kawah terunik di dataran tinggi dieng seperti sikidang masih di hubungkan dengan karakter kepundan kawah yang sering berpindah tempat . Namun ada juga yang berpendapat bahwa di area tersebut juga banyak di temukan satwa liar ( kijang ) karena di daerah pegunungan pangonan juga terdapat padang savana pangonan yang di perkirakan sebagai habitat hewan kijang di masa lalu. Terlepas dari semua itu, ternyata di area kawah sikidang dieng kita ( pengunjung ) bisa merasakan aroma khas seperti belerang dan tidak sedikit yang memanfaatkan sebagai terapi sauna alam atau mandi lumpur ( spa ). Objek wisata alam kawah sikidang bisa di tempuh dengan berjalan kaki ( 300 m) dari area parkir kendaraan. ayo yang gemar berwisata trekking bisa datang ke objek wisata yang satu ini. Lokasi kawah atau obyek wisata berada di kabupaten banjarnegara jawa tengah.

SUMBER :
https://visitdiengtour.wordpress.com/2016/01/24/sejarah-kawah-sikidang-dieng/

Komplek Candi Arjuna Dieng




Halloo kawan-kawan yang berbahagia...
Buat para kawan yang ingin berwisata beruansa sejarah tapi yang nggak biasa, kalian bisa main nih ke Komplek Candi Arjuna yang berlokasi di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah


CARA MENUJU KE SANA...
Jarak dari kota Wonosobo ke Dieng sekitar 30Km bro/gan/sis bisa menggunakan kendaraan pribadi mau motor apa mobil apa helikopter bisa. Aksesnya mudah kok bro/gan/sis. Atau mau pake Kendaraan umum bisa buanget. Kalau mau pake kendaraan umum biasa nya naik bus dari terminal "stasiun wonosobo" jurusan Dieng-Batur. Tarif Bus sekitar Rp.10.000 - Rp.15.000 saja.
Kalau agan/sista udah sampe dieng nanti akan ada penunjuk jalan wisata Komplek Candi Arjuna.

HTM masuk komplek candi?
RP.10.000 ini udah satu paket untuk agan masuk ke kawah sikidang. Murah kan? hanya Rp.10.000 udah dapet 2 objek wisata. Untuk kawah Sikidang ntar ane bahas gan. Untuk parkir luas gan gausah kuatir. Biaya parkir Rp.1000 untuk sepeda motor dan Rp.2000 untuk Mobil.

Di sini agan akan melihat juga candi-candi lainya yaitu Candi SemarCandi SrikandiCandi Puntadewa, dan Candi Sembadra.

KOMPLEK CANDI INI JUGA PUNYA SEJARAH GAN

Kompleks Dataran Tinggi Dieng menyimpan sejuta peninggalan nenek moyang berupa candi, telaga, dan sejarah serta mitos yang masih dipercayai oleh masyarakat sekitar. Salah satu objek wisata andalan di Dieng adalah Kompleks Percandian Arjurna. Di sana terdapat empat candi yang terletak bersebelahan menghadap ke barat yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar yang menghadap ke arah timur tepat di depan Candi Arjuna – yang terletak di ujung utara deretan percandian di kompleks tersebut.
Berbeda dengan Candi Prambanan yang besar dan tinggi, Candi Arjuna hanya sebesar 4 m2 dengan posisi bb ke arah barat. Pada pintu masuk dihiasi oleh kala makara yang dipercaya sebagai penjaga kesucian candi. Kala mempunyai arti raksasa yang menakutkan, sementara makara berarti wujud binatang dongeng Hindu yang terdiri dari campuran berbagai bentuk hewan seperti gajah, buaya, dan ikan. Dikarenakan bentuk kala makara yang menakutkan, diharapkan dapat menangkal roh-roh jahat yang mencoba memasuki candi (yang dianggap sebagai bangunan suci umat Hindu).
Meskipun ukuran candi di kompleks Candi Arjuna ini tidak sebesar candi Hindu di tempat lain, tetapi kawasan Candi Arjuna menempati area terluas (sekitar 1 ha) dari luas kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng seluruhnya yang mencapai luas 90 ha. Selain itu, lokasinya pun sangat strategis. Komplek Candi Arjuna terletak pada sebuah dataran terbuka yang dikelilingi komplek perkampungan Dieng. Kompleks Candi Arjuna merupakan kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh sempurna dengan gaya arsitek yang sederhana namun menarik. Pucuk candi berbentuk Padma (bunga teratai). Di dalam Candi Arjuna dipercaya adanya air suci yang menggenang di dalam yoni (tempat untuk melahirkan). Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air suci itu tidak pernah habis meskipun saat musim kemarau dan dianggap sakral hingga saat ini. Hal yang membedakan di kompleks candi ini dibandingkan dengan candi lainnya adalah di dalam setiap candi di kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi candi. Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kallasa sementara yang lainnya hilang.

NILAI PENTING KOMPLEK CANDI

Kompleks Candi Arjuna biasanya digunakan sebagai tempat pelaksanaan Galungan dan terkadang juga ruwatan anak gimbal. Ritual ruwatan rambut gimbal inilah yang menjadi andalan atraksi wisata budaya dalam Dieng Cultural Festival dan prosesi acara digelar di pelataran komplek Candi Arjuna. Pada prosesi tersebut, anak gimbal akan dimandikan dengan air yang berasal tujuh sumber, diarak, hingga dilempari beras kuning dan uang koin, kemudian dipotong rambut gimbalnya oleh pemuka adat sebelum dibuang ke Telaga Warna.




SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Arjuna
https://diengmurah.com/2015/01/28/menilik-sejarah-candi-arjuna-dieng/