Halloo kawan-kawan yang berbahagia...
Buat para kawan yang ingin berwisata beruansa sejarah tapi yang nggak biasa, kalian bisa main nih ke Komplek Candi Arjuna yang berlokasi di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah
CARA MENUJU KE SANA...
Jarak dari kota Wonosobo ke Dieng sekitar 30Km bro/gan/sis bisa menggunakan kendaraan pribadi mau motor apa mobil apa helikopter bisa. Aksesnya mudah kok bro/gan/sis. Atau mau pake Kendaraan umum bisa buanget. Kalau mau pake kendaraan umum biasa nya naik bus dari terminal "stasiun wonosobo" jurusan Dieng-Batur. Tarif Bus sekitar Rp.10.000 - Rp.15.000 saja.
Kalau agan/sista udah sampe dieng nanti akan ada penunjuk jalan wisata Komplek Candi Arjuna.
HTM masuk komplek candi?
RP.10.000 ini udah satu paket untuk agan masuk ke kawah sikidang. Murah kan? hanya Rp.10.000 udah dapet 2 objek wisata. Untuk kawah Sikidang ntar ane bahas gan. Untuk parkir luas gan gausah kuatir. Biaya parkir Rp.1000 untuk sepeda motor dan Rp.2000 untuk Mobil.
Di sini agan akan melihat juga candi-candi lainya yaitu Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.
KOMPLEK CANDI INI JUGA PUNYA SEJARAH GAN
Kompleks Dataran Tinggi Dieng menyimpan sejuta peninggalan
nenek moyang berupa candi, telaga, dan sejarah serta mitos yang masih
dipercayai oleh masyarakat sekitar. Salah satu objek wisata andalan di Dieng
adalah Kompleks Percandian Arjurna. Di sana terdapat empat candi yang terletak
bersebelahan menghadap ke barat yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi
Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar yang menghadap ke arah timur tepat
di depan Candi Arjuna – yang terletak di ujung utara deretan percandian di
kompleks tersebut.
Berbeda dengan Candi Prambanan yang besar dan tinggi, Candi
Arjuna hanya sebesar 4 m2 dengan posisi bb ke arah barat. Pada pintu masuk
dihiasi oleh kala makara yang dipercaya sebagai penjaga kesucian candi. Kala
mempunyai arti raksasa yang menakutkan, sementara makara berarti wujud binatang
dongeng Hindu yang terdiri dari campuran berbagai bentuk hewan seperti gajah,
buaya, dan ikan. Dikarenakan bentuk kala makara yang menakutkan, diharapkan
dapat menangkal roh-roh jahat yang mencoba memasuki candi (yang dianggap
sebagai bangunan suci umat Hindu).
Meskipun ukuran candi di kompleks Candi Arjuna ini tidak
sebesar candi Hindu di tempat lain, tetapi kawasan Candi Arjuna menempati area
terluas (sekitar 1 ha) dari luas kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng
seluruhnya yang mencapai luas 90 ha. Selain itu, lokasinya pun sangat
strategis. Komplek Candi Arjuna terletak pada sebuah dataran terbuka yang
dikelilingi komplek perkampungan Dieng. Kompleks Candi Arjuna merupakan
kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh sempurna dengan gaya arsitek
yang sederhana namun menarik. Pucuk candi berbentuk Padma (bunga teratai). Di
dalam Candi Arjuna dipercaya adanya air suci yang menggenang di dalam yoni (tempat
untuk melahirkan). Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air suci itu tidak
pernah habis meskipun saat musim kemarau dan dianggap sakral hingga saat ini.
Hal yang membedakan di kompleks candi ini dibandingkan dengan candi lainnya
adalah di dalam setiap candi di kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan
menemukan arca yang biasanya menghiasi candi. Sebagian besar arca yang berasal
dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kallasa sementara yang lainnya
hilang.
Kompleks Dataran Tinggi Dieng menyimpan sejuta peninggalan
nenek moyang berupa candi, telaga, dan sejarah serta mitos yang masih
dipercayai oleh masyarakat sekitar. Salah satu objek wisata andalan di Dieng
adalah Kompleks Percandian Arjurna. Di sana terdapat empat candi yang terletak
bersebelahan menghadap ke barat yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi
Puntadewa, Candi Sembadra, dan Candi Semar yang menghadap ke arah timur tepat
di depan Candi Arjuna – yang terletak di ujung utara deretan percandian di
kompleks tersebut.
Berbeda dengan Candi Prambanan yang besar dan tinggi, Candi
Arjuna hanya sebesar 4 m2 dengan posisi bb ke arah barat. Pada pintu masuk
dihiasi oleh kala makara yang dipercaya sebagai penjaga kesucian candi. Kala
mempunyai arti raksasa yang menakutkan, sementara makara berarti wujud binatang
dongeng Hindu yang terdiri dari campuran berbagai bentuk hewan seperti gajah,
buaya, dan ikan. Dikarenakan bentuk kala makara yang menakutkan, diharapkan
dapat menangkal roh-roh jahat yang mencoba memasuki candi (yang dianggap
sebagai bangunan suci umat Hindu).
Meskipun ukuran candi di kompleks Candi Arjuna ini tidak
sebesar candi Hindu di tempat lain, tetapi kawasan Candi Arjuna menempati area
terluas (sekitar 1 ha) dari luas kompleks candi di Dataran Tinggi Dieng
seluruhnya yang mencapai luas 90 ha. Selain itu, lokasinya pun sangat
strategis. Komplek Candi Arjuna terletak pada sebuah dataran terbuka yang
dikelilingi komplek perkampungan Dieng. Kompleks Candi Arjuna merupakan
kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh sempurna dengan gaya arsitek
yang sederhana namun menarik. Pucuk candi berbentuk Padma (bunga teratai). Di
dalam Candi Arjuna dipercaya adanya air suci yang menggenang di dalam yoni (tempat
untuk melahirkan). Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air suci itu tidak
pernah habis meskipun saat musim kemarau dan dianggap sakral hingga saat ini.
Hal yang membedakan di kompleks candi ini dibandingkan dengan candi lainnya
adalah di dalam setiap candi di kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan
menemukan arca yang biasanya menghiasi candi. Sebagian besar arca yang berasal
dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kallasa sementara yang lainnya
hilang.
NILAI PENTING KOMPLEK CANDI
Kompleks Candi Arjuna biasanya digunakan sebagai tempat
pelaksanaan Galungan dan terkadang juga ruwatan anak gimbal. Ritual ruwatan
rambut gimbal inilah yang menjadi andalan atraksi wisata budaya dalam Dieng
Cultural Festival dan prosesi acara digelar di pelataran komplek Candi Arjuna.
Pada prosesi tersebut, anak gimbal akan dimandikan dengan air yang berasal
tujuh sumber, diarak, hingga dilempari beras kuning dan uang koin, kemudian
dipotong rambut gimbalnya oleh pemuka adat sebelum dibuang ke Telaga Warna.
SUMBER :
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Arjuna
https://diengmurah.com/2015/01/28/menilik-sejarah-candi-arjuna-dieng/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar