Masih nuansa telaga gan tapi yag ini di desa Menjer, Garung, Wonosobo, Jawa Tengah. Telaga Menjer ini memiliki view bukit yang sangat bagus dan memiliki suasana ketenangan yang sangat tenang gan. Cocok untuk agan-agan yang suka dengan ketenangan.
CARA MENUJU KESANA...
Agan bisa membawa kendaraan pribadi agan mau sepeda motor atau mobil. Agabn juga bisa menggunakan angkutan umum dari Wonosobo menggunakan jurusan Garung. Setelah sampai Garung agan bisa menggunakan angkutan desa jurusan desa Maron. Tarif dari Wonosobo - Garung Rp.3.000 dan dari Garung ke Maron Rp.3.000.
HTM masuk ke telaga Menjer Rp.3.000. Parkir area ada gan Rp.1.000 untuk sepeda motor dan Rp.2.000 untuk Mobil. Banyak yang jual makanan di telaga Menjer dan oleh - oleh gan. Agan juga bisa naik perahu getek berkeliling telaga dengan tarif Rp.10.000. Nyaman banget gan suasana yang tenang, indah, dan wah kesana aja pokoknya.
SEJARAH TERBENTUKNYA TELAGA MENJER
Dahulu kala, warga desa Menjer yang sebagian besar penduduk
adalah pedagang gethuk(makanan dari olahan ketela/ ubi batang) mereka
biasanya berjulan di pasar kejajar di kecamatan kejajar dan melewati hutan yang
lebat. Biasanya mereka berangkat berjualan ke pasar pukul 12.00 malam. Dan pada
suatu ketika pada saat mereka ingin pulang setelah berjulan di pasar kejajar
sekitar jam 03.00 pagi. Mereka terheran heran dikarenakan hutan yang biasanya
mereka lewati telah beubah menjadi sebuah telaga yang sangat luas padahal
sebelumnya saat mereka pergi berjualan belum ada telaga akan tetapi masih ada
hutan lebat.
Konon ceritanya telaga menjer terbentuk karena adanya dua
orang kiyai yang berlomba dalam membuat telaga di mlandi dan di hutan yang
biasanya untuk lewat para pedagang menjer. Sekitar pukul 03.00 pagi mereka
memulai dalam membuat telaga tersebut akan tetapi seorang kiyai yang membuat
telaga di hutan tersebut lebih dahulu menyelesaikan perlombaan tersebut.
Setelah terbentuknya telaga tersebut orang yang pertama kali menemukan telaga
tersebut adalah orang Menjer sehingga dinamakan Telaga Menjer.
Pada saat penjajahan Belanda Telaga Menjer pernah di
keringkan karena pihak Belanda ingin meneliti tentang Telaga Menjer karena pada
saat tertentu kadang ikan dan udang yang di Telaga Menjer itu mati akan tetapi
hanya sebagian sehingga pihak Belanda penasaran. Setelah dikeringkan oleh pihak
Belanda, ditengah Telaga Menjer ditemukan sebuah lesung. Lesung ini sekarang
berada di desa Menjer karena konon cerita dari sesepuh desa Maron maupun desa
Menjer lesung tersebut akan dibawa oleh orang desa Maron akan tetapi tidak jadi
karena setelah diangkat oleh dealapan orang dari desa Maron tidak mampu
membawanya akan tetapi setelah dibawa oleh dua orang dari desa Menjer lesung
tersebut dibawalah ke Menjer dan di tempatkan didesa Menjer. Karena menurut
sesepuh didesa Menjer maupun Maron bahwa lesung tersebut menginginkan berada di
menjer bukanlah didesa Maron.
Banyak sekali cerita tentang lesung yang ditemukan di telaga
Menjer tersebut. Sehingga banyak sekali orang yang sengaja mengunjungi lesung
tersebut dengan berbagai macam alasan adan tujuan serta keinginan yang
beragam. Ada sebagian yang para pengunjung yang berdoa di deket lesung tersebut
dan ada juga yang menggunakanya untuk pesugihan dan lain-lain kadang pula untuk
hal lainya. Berdasarkan penuturan dari juru kunci dari rumah dimana
tempat lesung tersebut berada sekarang ini, bahwa hampir setiap hari ada yang
berkunjung untuk mengharap berkah,meminta sesuatu,atau hanya untuk berwisata
saja, bahkan sering kali jika di waktu – waktu tertentu kadang sampai ratusan
orang yang mengunjungi lesung tersebut.
Berdasar penuturan dari juru kunci lesung tersebut bahwa
lesung tersebut pada malam hari setelah dibawa ke Menjer. Datanglah sebatang
kayu yang pada malam tersebut tiba-tiba muncul dan berada di dekat lesung
tersebut. Cerita mengenai lesung tersebut sudah menyebar ke berbagai
pelosok Jawa bahkan sangat terkenal selain itu juga cerita mengenai lesung ini
sampai keluar Jawa. Menurut juru kunci yang kami temui menyatakan bahwa lesung
ini pernah dipindahkan ke berbagai tempat akan tetapi tetap saja kembali
kerumah juru kunci. Selain itu lesung tersebut juga pernah di tawar dengan
harga satu milyar akan tetapi tidak dijual oleh juru kuncinya karena lesung
tersebut tidak bisa degeser dan dipindahkan. Selain pernah ditawar dengan harga
selangit lesung tersebut juga pernah mau dibawa kekeraton Yogyakarta akan
tetepi ditengah jalan mobil pengangkutnya tidak mau ajalan sehingga kembali
lagi ketempat semula.
Dan masih banyak sekali cerita dan mitos yang menyelimuti
lesung tersebut dan hal-hal yang ada adalah diluar nalar atau diluar akal sehat
mengenai lesung tersebut. Salah satu ceritanya adalah ada seorang dari
Gorontalo ingin membawa sebatang kayu yang ada dengan lesung tersebut akan
tetapi ada hal aneh terjadi ketika dia membawanya tiba-tiba kayu tersebut
hilang dan ditemukan kembali di depan rumah tempat dimana lesung tersebut. Dan
masih banyak lagi cerita lain mengenai lesung dan juga mengenai telaga menjer.
Jadi bagi anda yang suka akan petualangan dan ingin mengetahui lebih banyak
lagi. Silahkan berkunjung sendiri ke telaga menjer di maron dan tlog serta
untuk lesung berada desa menjer, kecamatan garung, kabupaten wonosobo.
Agan jangan nyoba-nyoba berenang ya gan soalnya di khawatirkan agan tidak bisa balik lagi hehe...
MASUKAN ane buat pengelola lebih di tingkatkan lagi wahana - wahana wisatanya, di hidupkan lagi suasananya agar tampak menyenangkan.
MASUKAN ane buat pengelola lebih di tingkatkan lagi wahana - wahana wisatanya, di hidupkan lagi suasananya agar tampak menyenangkan.
SUMBER :
https://abikusuma21.blogspot.co.id/2013/10/cerita-legenda-asal-mula-telaga-menjer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar